SMS Penumpang Kereta Api
Selamat Datang di Blok Penumpang Kereta api. Ini adalah media komunikasi antara penumpang kereta api, operator kereta api ( PT KAI) dan regulator kereta api ( pemerintah). Kunjungi blok ini dan mari kita ambil hikmahnya demi kereta api kita, demi kepuasan kita semua....
HOT TOPIC
PENUMPANG- KERETA API
Hot Topic : ( Rabu 12 januari 2011)
SALAHMENYALAH/ Menhub menyalahkan PT KAI menaikkan tarif ka ekonomi tanpa memberi PO (Perintah Operasional) berdasar survei. Jika survei blm dilakukan kenaikan tiket ka tdk diperkenankan ( detik.com). Ini resiko seorang Dirut KAI yg selain cari profit, melayani pnp, tapi jg " melayani" kekuasaan menteri/ dirjen di atasnya yang sulit ditebak maunya. Bukti lagi, kereta api itu buat " main'main" para penguasa/ Mas Soegeng
St Andrew ngakak aja dhe =)) d tunggu tayangan adu ototnya d dpan umum stelah ini wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk. Rahman P Santoso pepatah lama mengatakan, jangan main 'api' kalo tak ingin terbakar. Mas Soegeng SA : ya gak beranilah sama atasan... Kecuali sdh siap utk menyerahkan jabartannya..... Emang disengaja bgt kok. Mas Soegeng RPS : lha apinya mana bos....ini masalah profesionalitas berhadapan dgn kekuasaan tak terbatas....1. Menhub tandatangan dan setuju ttgg kenaikan tarif ka eko. 2. Pt KAI melaksanakan kenaikan. 3. Presiden intervensi kenaikan tarif dan mnt dibatalkan. 4. Pt kai membatalkan. 5. Menhub nyalahin KAI.. St Andrew jadi klo misal bole tanya jujur sbagai RF yg uda bohwat & bingung: ini kenaikan kmaren atas perintah menhub/dirjen doank tapi tanpa spengetahuan istana sbagai yang mulia (juri) & empunya K3 akhirnya istana bertindak tegas? ato ini perintah dirut tanpa ada titah dari menhub/dirjen? lucu aja ni klo smape yg A tapi menhub lagi2 melempar kesalahan yg padahal dia yg buat kputusan, childish & egoitic bner klo iya. Rahman P Santoso permasalahan yang utama di sini kan masalah sistem dan mental yang gk jelas pak Soegeng. takut kalo tdk populis dan lain sebagainya. juga melaksanakan segala sesuatu itu setengah hati. juga sibuk mencari kambing hitam manakala kebijakannya dianggap sebagai kontroversi. ohh indahnya mental para birokrat negara kita. seharusnya sejak awal ditetapkan..takut karena salah..berani karena BENAR. Bodhi Sidharta sebenernya Dirjen Kereta itu kerjanya ngapain si? makelar budget ya? dulu jaman ga ada dirjen, kereta baek2 aja tuh, pake D52 jakarta - surabaya bisa 10 jam. Mas Soegeng Di kereta api, tampaknya ada 2 istilah yang cukup populer di kalangan mayarakat : 1. Penumpang Kambing. 2. Kambing Hitam. ....( Hemm..saya sudah curiga sejak awal ketika SK Kenaikan Tarif malam-malam diserahkan PT KAI setelah ditantdatangani Menteri tapi dirjen perhubungan TDK MAU mengumumkan dan menyerahkan ke PT KA untuk melaksanakannya....suitt..suitttttt. Lung Ke Lebih jelasny, penguaSa mempermainkan Rakyat mas. Dan hal ini memperjelas jg bahwa para penguasa iitu ga punya kemampuan apa2. 0,0. Betul kan mas? Amad Made 2 menhub yang tak peduli kereta api. mencla-mencle. alasan pemerintah tak msk akal. politik pencitraan kentara skali dg dalih tak ingin membebani akyat. pt kai jd korban menhub yg tak koordinasi dg menko prekonomian dan presiden. sabar....pak dirut.. St Andrew @ om sugeng: sangat hebat skli bisa ada sperti itu sinetron skli... jadi PT KAI melaksanakan kenaikan harga selama 24 jam kmaren itu tanpa bukti otentik, gitu? :tepuk tangan: kapan itu menhub d pecat. Sigit Mawardi tarif Kereta Ekonomi itu kan pemerintah yg menetapkan...jd PT.KA gak akn berani klo tdk disetujui... Asumsi saya ,..YaA bisa dibilank KA EKONOMI itu "alat politik mencari simpatik" PT.KA hanya mengajukan dan meminta: 1.Naikan tarif Ekonomi 2.klo tdk pemerintah yg menaikan PSO. Mas Soegeng SA : yah bukti otentik, sk ya pasti ada..tp lok ternyata (baru tahu sekarang kl benar) bhw msh ada embel2nya. Mas Soegeng Mestinya sekarang ini ada gerakan pembelaan terhadap PT KAI khususnya pada Dirut nya.... ( Kasihan kalau orang baik dikuyo-kuyo... Mas Soegeng SM : logika sehatnya begitu : 1. Tarif ka yang menetapkan dan menyetujui dan mensyahkan pemerintah ( Menteri), yang melaksanakan PT KAI. 2. Sebetulnya naik tidak naik kalau pemerintah komitmen memberikan dana PSO sesuai permintaan, PT KAI masih lega. Menjadi masalah karena PSO tidak pernah utuh dan okupansi dihitung oleh pemerintah 90% padahal realitasnya di bawah itu. Sigit Mawardi Kata pepatah Jawa "Dalan Banyu jarene teles". Mas Soegeng SM: Dalan Banyu jarene teles,, dadi dirut marakke ngenes.. ( wah gak nyambung ya .. kwkwkwkkwkkkk... Sjahedi Junardiono . Setuju pak Sugeng..saya kadang 'marah' kpd diri sendiri koq saya jadi kasar kalo komen thd tindakan para birokrat..khususnya yg ada di regulator,krn mereka sebenarnya 'adik'2 saya juga..tp memang mereka sdh teracuni oleh materi yg mrk makan'/nikmati.. Kadang2 sy sampai ter-heran2 thd kebodohan yg mrk lakukan,spt kasus kenaikan harga tiket ka ekonomi dsbnya. Blm lagi cara mrk melempar tgjwb kalo ada kejadian plh spt ka logawa.. Tugas yg mrk harus buat spt menetapkan kriteria disain konstruksi jalan rel blm mrk lakukan tp sdh menyalahkan masinis, begitu juga kejadian di petarukan yg sgt tragis, itu mutlak salah para perencana/engineer. Mas Soegeng SJ : bisa jadi grand desainnya itu bgmn mencari popularitas di mata pnp ka yg terbanyak di antara transportasi lain ( lbh dari 200 juta) dan menjadikan keretaapi sbg " mainan" para pejabat yg berkuasa, sementra mrk pura2 tak tahu tiap hari jutaan pnp ka merintih terkencet di dalam kepenghapan ka dan menderita sengsara sepanjang waktu sampai menunggu godot tiba... Martinus B Susanto Ada konspirasi untuk membunuh KA kah? Demi jayanya angkutan jalan raya dan jalan tol.. Semoga mereka diampuni. Mas Soegeng MBS : kalau membunuh, terlalu sadis mas, krn kl sdh mati gak ada mainan lagi dong. Kalau jalan raya, toll berikut isinya ( motor, mobi, tiket tol, bus dll) kan duit yg bs dibagi2 banyak jumlahnya dan banyak penerimnya. Hehheeee.. Tp mrk gak mikir 200 juta masyarakat bwh menggantungkan perjalanan via rel keretaapi. Setahjun pt ka hanya dpt 4 t sementara jalan raya 197 t. Anthony Ladjar Mas Soegeng @ karena jalan raya gampang rusak kalau banjir, makanya makin banyak proyek makin banyak yang bisa dibagi2, hehehe. Kalau rel kan rusak tinggal ganti 1 petak, jadi bagi2nya sedikit. Haryo Damardono Mas, saya kok ya bingung baca berita detik itu. Td pak djoko telp saya, ternyata dia juga heran dgn kata2 bapak menhub kita. Mas Soegeng HD : saking bingung pada mau menyelamatkan diri. Haryo Damardono Sudaaaahlah, arahin habiskan energi untuk masa depan pak. Siapa pun yg salah, tarif ndak jd naik iya tho. Anthony Ladjar Mas Haryo @ lha Menhubnya aja bingung sama ernyataannya sendiri. Haryo Damardono Eh, narasumber saya untuk hal 17 hari ini, angkat bicara.. Ha.. Ha. Mas Soegeng HD : tarif ndak jadi naik sbtlnya jg gak papa, tapi mestinya dirjen ka/ menhub itu ksh PSO sesuai kebutuhan : artinya engajuan 639 m/ tahun dan okupansi 70% hrsnya disetujui atau bebaskan PT KAI dari kewajiban PSO sekalian....( Tp sekian aturan hrs dibatalkan) heheeee. Haryo Damardono Tenang pak, ada di kompas besok.. He.. He. Djoko Setijowarno Selama 4 bulan ke depan sebelum dinaikkan tarifnya...apa yang mau dilakukan pemerintah..agar tak tertunda lagi. Anthony Ladjar Mas Haryo @ wkwkwk, iya nih, baru sekarang berani bilang begitu. Walau 1 orang tidak ada artinya, tapi itu lebih baik daripada tidak ada tindakan sama sekali. Haryo Damardono Kalo gak ada, gimana pak? Djoko Setijowarno Buat rame lagi beritanya...kan ada Anthony..nara sumber baru.. Haryo Damardono @anthony: saya heran ada orang gila baru kayak anda (mas soegeng, pak taufik, pak djoko, dan bung rudy dah gila duluan). Makanya, anda saya kutip di koran. Trus kucek di profile you ternyata jebolan kolose de britto. Pantes gak waras:) Haryo Damardono @ djoko: kalo ada 10 orang rusuh kayak tn anthony bisa bubar regulator:) Mas Soegeng DS : ya mestyinya menetapkan dulu SPM sbg harga mati bagi semua pihak. Umur SPM itu sdh 9 tahun dan tak dilakukan apapun. Ada kecurigaan banyak SPM diperlambat krn sbnrnya pem/ bumn blm siap kalau kinerjanya terus diawasi masyarakat. Kl bs diperlama, knp buru2.. Mas Soegeng Pada pusing2 malam2 begini mikirin kereta api dan moral para pejabat. bsk pagi bs mentah dgn satu pernyataan ( sepertibiasanya). " akh itu media salah kutip. Pernyataan sy dipelintir. " aghhhhhhhhhhhhhhhhhhh........................ Tjahjono Rahardjo Saya dengar gosip SBY marah besar kepada Menhub. Kalau itu benar pasti Menhub cari sasaran untuk gantian dimarahi. Perkara kemarahannya logis atau tidak itu soal lain. Djoko Setijowarno Itu namanya marah turunan....pejabat yang paling bawah yang paling sengsara... Tjahjono Rahardjo Itu sudah ada sejak dulu pak Djoko. Ketika komandan VOC mencaci maki salah seorang raja di Surakarta, sang raja malah membunuh abdinya sendiri sebagai 'hukuman'. Itu karena sang raja tidak berani melawan komandan VOC itu. Tidak ada yang baru di Indonesia. Sophia Manalu DIrjen itu sbeneanrnya maunya apa sehh.
Hottest Topic :
Di Kompas hari ini Menteri Keuangan menyatakan bhw besaran anggaran PSO blm mengalami perubahan pasca penundaan kenaikan tarif..Sikap pmrnth ini tdk fair.Ini sama dg membunuh KA pelan2..Tarif tdk boleh naik,tp anggaran PSO juga tdk boleh naik.Pdhal pembebanan biaya KA ekonomi hanya ada 2 pilihan:dibebankan kpd negara melalui PSO atau dibebankan kpd masy melalui kenaikan tarif/ Taufik Hidayat
Bud Britton mas, sebaiknya buat surat pembaca di KOMPAS. I suppor. Edi Suryanto SPM harus ditetapkan segera !!!! PSO ndak perlu dinaikkan dan tarif harus diturunkan pak !!! ....kondisi ini yg selalu setiap tahun dihadapi oleh jajaran pt kai (jadi sudah terbiasa survive). Jadi kalo ada SPM baru nanti dan sbenarnya SOP ttg layanan minimum di pt kai sudah ada pak !. Tapi yang salah bukan ndak ada standar layanan minimumnya pak !( Karena Standar di pt kai sudah ada pak jauh2 hari di kita, kalo itu saja pemerintah konsisten mendukung dan memenuhi janjinya membiayai kerusakan kereta ekonomi akibat operasional dan vandalisme masyarakat . Pasti Kondisinya bagus terus). Edi Suryanto Tapi konsistensi dukungan peemerintah untuk mendukung berjalannya layanan publik tsb hampir dikatakan terlambat, sangat sedikit dan kurang fair serta bayar belakang karena yg membiayai akibat vandalisme adalah pt kai dulu. Nanti kalo ada SPM yang baru tp dukungan dan konsistensi dr pemerintah thdp PSO dan tarif tidak fair dan ini berjalan sudah puluhan tahun pak kondisi di pjka perumka dan pt kai saat ini. Maka yg jadi sasaran operator disalahkan terus dan masyarakat itu sendiri pak. Taufik Hidayat Benar Pak Edi,kita paham dg kondisi sulit yg dihadapi. Nazir Amin sesuai filosofinya angkutan massal tuk rakyat, harus jadi tanggungan pemerintah dan PSO jadi pilihan.. Djoko Setijowarno Membesarkan Perkeretaapian Indonesia merupakan keputusan politis....seperti halnay jalan tol bisa berkembang pesat karena didasari adanya Kepres...sementara perkeretaapian paling banter Keputusan Menteri Perhubungan..jadi kurang ada dukungan dari Kementrian Keuangan.. Anthony Ladjar Mas Djoko @ ditambah "imaturitas" Dirjen KA makin bikin Kemenkeu nggak percaya. Djoko Setijowarno Mas Anthony...besok pernyataannya tu ...mau ditulis sama Mas Haryo di Kompas lagi lho...he..he. Anthony Ladjar Mas Djoko @ Pernyataan yang mana lagi, hehehe. Kebanyakan jadi bingung. Djoko Setijowarno "Imaritus" Dirjen KA. Anthony Ladjar Hahaha, biarin yang disinggung nongol, dari kemarin ditungguin gak nongol2. MuanTaufik Hidayat Bung Anthony, "imaturitas" maksudnya apa nih,soalnya ada tanda kutip,takut sy salah tafsir dan keliru memaknai.. Anthony Ladjar Pak TH @ Hahaha itu penekanan aja pak, tanda2 Ditjen KA itu tidak dewasa dalam menyikapi hal ini. Yang seharusnya bisa membela dan melindungi PT KA kalau lagi dimarahi big bos, malah ikut2 menyalahkan. Gimana orang mau percaya sama pemimpin... Sjahedi Junardiono Enak e..wong2 kuwi digantung satu persatu, bosen pak aku mbahas 'monyet2' dirjen, menteri dsbnyaMas Soegeng TH : atau spt tantangan dirut PT KAI. Tak usah dikasih PSO, tp beri kami untuk menentukan tarif secara profesional dan tidak memberatkan rakyat. Mosok ini yg dipilih. Artinya kan sekian undang2 hrs direvisi. Tp kl caranya sama trus dari tahun ke tahun, keretaapi akan jalan ditempat, kalau tidak masuk jurang. Taufik Hidayat @Soegeng: Kalau tarif dilepas ke pasar,nanti dibilang liberal..Kalau tarif dikekang,nanti dibilang sosialis..Ya sdh,kita pakai Pancasila aja,ada ditengah2:tdk dikekang,tp tdk dilepas..Njur wujude koyok opo? Mbuhlah,marai buuingung tenan. Anthony Ladjar Pak TH @ sementara kita di sini bingung, yang di atas kipas2 sambil bergumam "biarlah mereka bingung yang penting proyek ane aman-aman aje. Taufik Hidayat @AL: Kipas2? Mmgnya penjual sattee madurree. Anthony Ladjar Hehe oh iya mereka ga perlu kipas2, udah pake AC. Agus Imansyah Sepur Listrik evaluasi kembali SKB Tilu Menteri, Tambah PSO, untuk sementara ubah TAC menjadi pembayaran deviden KAI ke pemerintah mengingat KAI adalah BUMN, Sharing IMO pemerintah pusat dan daerah... Insya Allah Sepurku tab!! Muantab Bravoh..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat Pembaca :
2 0 0 9 :
SURAT PEMBACA ;
Kompas : Kamis, 13 Agustus 2009 | 23:56 WIB
PELAYANAN EKSEKUTIF MENGECEWAKIAN
Hari Kamis, 13 Agustus 2009, istri saya membeli tiket di stasiun gambir memperoleh KA Eksekutif Sembrani no kursi 13C dan 13D gerbong 8 keberangkatan 13 Agustus 2009 pukul 18.45 WIB tujuan Gambir-pasar Turi surabaya. Alangkah terkejutnya kursi dengan nomor 13C dan 13B tidak ada dalam gerbong 8. Bagaimana mungkin pihak kereta api menjual tiket tapi tidak ada kursi untuk jenis kereta api Eksekutif ?
Salah satu karyawannya mengatakan bahwa no 13C dan 13D adalah nomor untuk di WC. Akhirnya istri dan keluarga saya, di tempatkan di kursi nomor 13A dan 13B yang notabenenya adalah kursi nomor orang lain. Saya meminta pertanggung jawaban
kereta api atas kehilangan seluruh ijazah dan sertifikat saya di atas kereta api Argo Bromo Anggrek 2 jurusan Gambir - Pasar Turi pada tanggal 3 maret 2009 yang sampai hari ini belum ada tanggapan setelah 2 kali mengirimkan surat email ke pihak kereta api.
Isruddin Bahar
Jl.Ketilang no.18
Kompas Rabu 06/05/2009 : 19:23:10
"Angkatan" di Kereta Api Kelas Eksekutif
Saya merasa tak nyaman menumpang kereta api. Pada Minggu, 19 April
pukul tujuh malam lalu, saya berangkat dari Kutoarjo, Jawa Tengah, dengan
Kereta Api Sawunggalih Utama menuju Pasarsenen, Jakarta. Saya duduk di gerbong kelas eksekutif.
Pada mulanya gerbong kami tertib. Tak ada pedagang dan tak ada penumpang yang berdiri maupun yang menggelar tikar. Sekitar pukul satu dini hari kereta berhenti di Stasiun Cirebon. Mendadak masuk belasan orang dari pintu depan. Mereka tanpa basa-basi, tanpa permisi, tanpa izin, dan tanpa malu langsung menggelar koran di lorong tengah gerbong dan kolong kursi.
Gerbong yang katanya kelas eksekutif itu berubah menjadi tempat mirip
penampungan pengungsi. Kami yang membayar karcis tentu sangat terganggu.
Beberapa menit setelah kereta meninggalkan Stasiun Cirebon, seorang petugas
berseragam pegawai PT Kereta Api (Persero) masuk melalui pintu depan
membangunkan penumpang gelap yang tidur di bawah.
Dengan sigap para penumpang gelap itu tanggap dan memberikan sesuatu kepada
petugas tadi. Saya tak tahu persis apa yang mereka berikan. Ketika petugas
sampai di samping saya, langsung saya bertanya, "Pak, di dalam kereta api
eksekutif kok ada penumpang seperti ini?" Petugas itu berbisik ke telinga saya, "Kami serba repot, Mas. Mereka Angkatan."
MUSYAFA
Jalan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta
Kompas, 16 Oktober 2007 , 11:16
PEMALAK BERKEDOK PENGAMEN
Saya sering naik kereta api ekonomi jurusan Solo-Jakarta. Saat tengah malam kereta api berhenti cukup lama di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah. Saat itu dalam sekejap kereta api mulai ramai oleh pengamen. Rupanya mereka bukan sekadar pengamen biasa, melainkan juga berprofesi ganda sebagai pemalak.
Sambil menyanyikan tembang kenangan, mereka pun mulai mencari mangsa. Sasaran utama adalah remaja belasan tahun dan kaum hawa. Umumnya saat mengamen mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari minimal dua orang. Satu orang bertugas bernyanyi sambil memainkan alat musik, sementara yang lainnya memaksimalkan tujuan utama mereka menjadi pengamen sekaligus pemalak.
Tidak sedikit pemalak yang beroperasi di kereta api kelas ekonomi ini yang membawa senjata tajam guna memuluskan aksi mereka. Hal ini terbukti karena saya mendapati pemuda berusia belasan tahun yang mengaku telah ditodong pisau saat hendak pergi ke toilet kereta. Alhasil lembaran uang di saku celana pemuda itu habis dikuras pemalak yang berkedok pengamen. Bagaimana peran aparat keamanan kereta api saat kejadian?
Saya juga pernah mendapati seorang korban pemalakan yang mengonfirmasikan hal tersebut kepada petugas kereta api yang kebetulan bertugas pada waktu itu. Dengan enaknya, petugas tersebut menjawab bahwa di kereta api ekonomi tidak ada aparat keamanan. Aparat keamanan hanya ada di kereta api kelas bisnis dan kereta api eksekutif.
Sungguh ironis. Saya berharap pihak yang berwenang bisa memberantas pengamen yang berfungsi ganda sebagai pemalak yang beroperasi pada tengah malam di kereta api ekonomi.
Rangga Singotrunan, Banyuwangi, Jawa Timur
Kompas, Rabu 16 Sep 2009 21:05:15 -0700
"Hujan Batu" di Jembatan Layang Lintasan Kereta Api
Kompas, Kamis, 17 September 2009
Saat saya mengendarai mobil di bawah jembatan layang lintasan kereta api di Jalan Gedong Panjang, Jakarta Utara, Sabtu (5/9) sekitar pukul 14.30, melintas kereta api barang yang melaju dengan kecepatan tinggi dan terjadilah musibah. Batu-batu runcing berukuran sekepalan tangan orang dewasa berjatuhan dan "menghujani" mobil saya. Pada waktu bersamaan, melintas tukang ojek sepeda yang membonceng penumpang. Namun, saya tidak tahu apakah mereka luka-luka karena terus melaju sambil tetap berteriak.
Kaca depan mobil saya langsung pecah dan bagian atap penyok-penyok. Saya bersyukur karena tidak mengalami luka fisik meski mengalami kerugian material dan amat terkejut. Kepada siapa saya harus meminta pertanggungjawaban atas musibah ini? Atau saya harus menerima nasib karena telah mengalami kerugian? PT Kereta Api (Persero), apakah tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kejadian semacam ini?
Cara praktis yang bisa dilakukan misalnya dibuatkan jaring pengaman sehingga saat kereta melintas tidak membahayakan pemakai jalan yang melintas di bawahnya. Jangan menunggu korban yang lebih fatal dan baru diadakan tindakan pengamanan.
RUDIAMTO
Jelambar Fajar Nomor 1, Penjaringan, Jakarta
Detik.com : Sabtu, 05/12/2009 11:59 WIB
Reservasi On Line Kereta Api Hangus
Kejadiannya pada hari Jumat, 4 Desember 2009. Pukul 06.35 WIB saya menelepon 13897 untuk melakukan reservasi tiket tanggal 3 Januari 2010 dari Yogyakarta ke Jakarta (Gambir). Pukul 07.35 WIB saya menelepon 13897 dan berhasil mendapatkan kode reservasi tiket dengan nomor 0277034437742.
Pukul 07.45 WIB saya menerima pesan dari 13897 yang isinya: "INFO 13TYP: KA TAKSAKAMALAM 03/01/10 YK20:00) – JNG(04:04) GRBNG 3(11D) TARIF 287500, KODE PEMBAYARAN 0277034437742. MHN DIBAYAR VIA ATM MANDIRI MAX 3 JAM". Pukul 08.30 WIB saya ke ATM untuk melakukan pembayaran atas reservasi tersebut. Tetapi, setelah saya memasukkan kode reservasi di layar ATM muncul keterangan yang menjelaskan bahwa kode tidak terdaftar. Saya coba berulang-ulang tetap sama walau sudah mencoba pada mesin ATM di lokasi yang lain.
Pukul 08.45 WIB saya menghubungi 13897 untuk menanyakan hal tersebut. Petugas Call Centre menyarankan untuk melakukan pada mesin ATM yang lain dan menunggu konfirmasi dari 13897. Pukul 10.25.WIB mengingat hampir mendekati batas waktu untuk melunasi reservasi saya kembali ke mesin ATM dan mencoba untuk menyelesaikan reservasi tersebut. Akan tetapi tetap saja tidak bisa terselesaikan.
7. Pukul 11.05 WIB saya kembali menghubungi 13897 untuk menanyakan kelanjutan reservasi saya. Tapi, ternyata reservasi saya dianggap sudah hangus. Lalu, saya masih bersabar dengan memesan ulang. Tetapi, hasilnya nihil. Tiket telah terjual habis.
Mohon penjelasannya dari PT KA karena hal ini sungguh sangat mengecewakan saya. Saya berharap tidak dialami oleh orang lain. Terima kasih.
Ardhiana W
Bintaro Sektor V Tangerang
kokia_ku@yahoo.com
0818136471
Kompas 24 Oktober 2010Penumpang Gelap di KRL Lewat Pintu Masinis
Saya pengguna KRL Sudirman AC atau KRL Ekonomi AC Ciujung yang melayani para komuter dari Bintaro dan sekitarnya menuju Jakarta serta sebaliknya. Ketika PT Kereta Api (Persero) meluncurkan Serpong Line yang melayani jalur Serpong-Tanah Abang dan diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para penumpang semakin yakin dan bangga bahwa PT KA memang benar-benar berniat untuk melayani publik.
Akan tetapi, sejak beberapa minggu terakhir saya mendapati kereta rel listrik (KRL) Sudirman AC yang notabene merupakan kereta ekspres dan hanya berhenti di beberapa stasiun—masing-masing Serpong, Pondok Ranji, Tanah Abang, Sudirman, dan Manggarai—PT KA kembali menunjukkan wajah “bopeng”-nya. KRL Sudirman AC berhenti secara ilegal di Stasiun Palmerah dan Kebayoran untuk memasukkan penumpang gelap melalui pintu masinis.
Menurut beberapa penumpang gelap tersebut, mereka cukup membayar Rp 3.000 kepada oknum masinis atau kondektur dan selanjutnya mereka dapat menumpang serta memanfaatkan fasilitas KRL AC sebagaimana layaknya para penumpang legal. Saya sebagai penumpang legal yang setia dan membayar Rp 8.000 untuk KRL Sudirman AC atau Rp 5.000 untuk KRL Ekonomi AC Ciujung merasa dirugikan dan dilecehkan oleh para oknum masinis dan kondektur tersebut.
Kerugian yang dialami penumpang legal adalah aspek waktu. Karena KRL Sudirman AC berhenti secara ilegal di Stasiun Palmerah dan Kebayoran, terpaksa menambah waktu perjalanan. Akibatnya, saya dan para penumpang lainnya terlambat tiba di rumah. Di samping itu saya harus berdesak-desakan dengan penumpang gelap yang hanya membayar kurang dari separuh ongkos yang saya bayar.
Apa pun alasannya, tindakan para oknum petugas PT Kereta Api tersebut tidak dapat dibenarkan.
Feri A Pasaribu Sektor 3 A, Bintaro Jaya, Tangerang
Penumpang Gelap di KRL Lewat Pintu Masinis
Saya pengguna KRL Sudirman AC atau KRL Ekonomi AC Ciujung yang melayani para komuter dari Bintaro dan sekitarnya menuju Jakarta serta sebaliknya. Ketika PT Kereta Api (Persero) meluncurkan Serpong Line yang melayani jalur Serpong-Tanah Abang dan diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para penumpang semakin yakin dan bangga bahwa PT KA memang benar-benar berniat untuk melayani publik.
Akan tetapi, sejak beberapa minggu terakhir saya mendapati kereta rel listrik (KRL) Sudirman AC yang notabene merupakan kereta ekspres dan hanya berhenti di beberapa stasiun—masing-masing Serpong, Pondok Ranji, Tanah Abang, Sudirman, dan Manggarai—PT KA kembali menunjukkan wajah “bopeng”-nya. KRL Sudirman AC berhenti secara ilegal di Stasiun Palmerah dan Kebayoran untuk memasukkan penumpang gelap melalui pintu masinis.
Menurut beberapa penumpang gelap tersebut, mereka cukup membayar Rp 3.000 kepada oknum masinis atau kondektur dan selanjutnya mereka dapat menumpang serta memanfaatkan fasilitas KRL AC sebagaimana layaknya para penumpang legal. Saya sebagai penumpang legal yang setia dan membayar Rp 8.000 untuk KRL Sudirman AC atau Rp 5.000 untuk KRL Ekonomi AC Ciujung merasa dirugikan dan dilecehkan oleh para oknum masinis dan kondektur tersebut.
Kerugian yang dialami penumpang legal adalah aspek waktu. Karena KRL Sudirman AC berhenti secara ilegal di Stasiun Palmerah dan Kebayoran, terpaksa menambah waktu perjalanan. Akibatnya, saya dan para penumpang lainnya terlambat tiba di rumah. Di samping itu saya harus berdesak-desakan dengan penumpang gelap yang hanya membayar kurang dari separuh ongkos yang saya bayar.
Apa pun alasannya, tindakan para oknum petugas PT Kereta Api tersebut tidak dapat dibenarkan.
Feri A Pasaribu Sektor 3 A, Bintaro Jaya, Tangerang
Sms penumpang ka :